BAHAYA ROKOK ELEKTRIK!
http://www.tribunnews.com/bisnis/2017/04/04/
BAHAYA
ROKOK ELEKTRIK!
Rokok elektrik
merupakan
sebuah rokok konvensional yang dimodernisasi. Rokok
elektrikk pertama kali dikembangkan pada tahun 2003 oleh SBT Co Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis Beijing, RRC, yang sekarang dikuasai oleh Golden Dragon Group Ltd Pada
tahun 2004.
Rokok
elektrik diklaim sebagai rokok yang lebih sehat dan ramah lingkungan daripada
rokok biasa dan tidak menimbulkan bau dan asap. Selain itu, rokok elektrik
lebih hemat daripada rokok biasa karena bisa diisi ulang.
Kandungan atau
cairan yang digunakan rokok elektrik mengandung nikotin sebagaimana hal
nya rokok biasa, dan berbagai bahan kimia lainnya yang berbahaya buat tubuh.
Apa saja bahayanya?
Banyak yang mengatakan
bahwa Rokok elektrik atau vape sering disebut sebagai pengganti rokok
konvensional yang lebih aman. Namun, sebuah hasil studi dari University of
Carolina menyebutkan bahwa rokok elektrik juga memiliki dampak berbahaya setara
dengan rokok konvensional.
Penulis utama dari studi tersebut, Mehmet Kesimer, menyebutkan bahwa vape mampu
memicu berbagai penyakit seperti asma, radang paru-paru, lupus, hingga
psoriasis.
Dikutip dari berbagai sumber, e-liquid atau cairan yang digunakan rokok elektrik
mengandung nikotin, propilen gilikol, gilserin nabati dan berbagai bahan kimia
lainnya. E-liquid tersebut, seperti termuat di laporan mengalami proses penguapan
hingga menjadi aerosol yang nantinya dihisap oleh pengguna.
Beberapa cairan dari
rokok elektrik juga memiliki kadar nikel dan kromium yang tinggi. Kedua
kandungan tersebut diduga berasal dari kumpulan pemanas nichrome pada atomizer,
alat yang mengubah cairan vape menjadi uap. Bahan berbahaya lain yang terdapat
didalam rokok elektrik ialah kadmium tingkat rendah yang menjadi pemicu masalah
pernafasan serta berbagai penyakit lainnya. Kandungan tersebut juga dapat
ditemukan pada rokok konvensional.
Di luar itu, yang paling berpengaruh
buruk yakni nikotin yang terdapat dalam e-liquid rokok elektrik. Nikotin
yang terdapat dalam e-liquid akan menyerap ke dalam aliran darah ketika
seseorang menggunakan rokok elektrik. Nikotin kemudian merangsang kelenjar
adrenal untuk melepaskan hormon epinefrin yang bekerja di sistem saraf pusat
sehingga meningkatkan tekanan darah, pernafasan, hingga denyut jantung. Tidak
hanya itu, nikotin juga mampu meningkatkan tingkat dopamine di otak sehingga
seseorang akan merasa ketagihan untuk terus mengonsumsi nikotin. Dampak berbahaya
lain dari nikotin ialah gangguan pada perkembangan bagian otak yang
mengendalikan sistem atensi dan pembelajaran.
Itu sebabnya rokok elektrik baya untuk tubuh. So, masih ingin menggunakan?
Komentar
Posting Komentar